Wednesday 6 February 2013

BPLHD: Bakteri E-coli Di Sungai Citarum Meningkat


Kandungan bakteri e-coli yang terdapat di Sungai Citarum mengalami peningkatan dan bakteri yang menyebabkan diare ini berasal dari limbah industri serta rumah tangga, kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmadja di Bandung, Rabu.


"Polutannya pun terus meningkat, yang paling banyak itu bakteri e-coli. Jadi e-coli itu yang memang spesifik tumbuh di usus manusia dan binatang sekarang ini di Sungai Citarum dan cenderung meningkat trennya. Tapi angka pastinya saya ngak hapal, ada di kantor namun yang jelas angka peningkatan cukup besar," kata Setiawan usai menghadiri acara Pengukuhan Pengurus Forum Daerah DAS Citarum 2013-2018, di Aula Barat Gedung Sate.


Ia mengatakan, selain bakteri e-coli, polutan lainnya di Sungai Citarum yang mengalami peningkatan adalah biological oxgyen demand (BOD), chemical oxgyen demand (COD) dan padatan tersuspendi (Suspended Solid).


Pada dasarnya, kata Setiawan, kualitas Sungai Citarum di bagian hulunya masih bagus namun ketika memasuki kawasan Majalaya mulai tercemar karena banyaknya aktivitas industri dan limbah rumah tangga.


"Jadi sekali lagi segmen Citarum ini kan panjang dari hulu sampai hilir. Di hulunya sebenarnya masih baik atau bagus tapi masuk Majalaya aktivitas industri, rumah tangga mulai banyak sehingga kadar cemar di sana kategorinya sudah masuk dalam cemar berat," kata dia.


Menurut dia, di kawasan Majalaya bakteri e-coli sudah ditemukan dan kandungan bakter tersebut, BOD, COD dan padatan tersuspendi (Suspended Solid) di wilayah Majalaya hingga Muara Gembong cenderung mengalami peningkatan.


"Majalaya hingga Nanjung tercemar berat. Nah, setelah Waduk Saguling mulai membaik karena di sana ada pengolahan secara alami," kata dia.


Dikatakannya, sungai citarum memasok air di tiga waduk yang ada di Provinsi Jawa Barat namun kualitas air di waduk tersebut paling bagus hanya berada di Waduk Saguling.


"Setelah melalui Waduk Cirata meningkat lagi. Nah, yang paling baik dari ketiga waduk itu adalah Waduk Jatiluhur karena Saguiling dulu, Citara baru Jatiligur. Di sana diendamkan secara alami," ujarnya.(ant/rd)

No comments:

Post a Comment