Sebanyak 204 warga Gorontalo menerima kenyataan pahit dengan batal berangkat umroh ke tanah suci Mekkah, karena diduga tertipu oleh ulah oknum pemilik agen perjalanan. 

"Kami terpaksa pulang kembali ke Gorontalo, akibat pembatalan sepihak yang dilakukan oleh pengelola agen perjalanan yang mengaku telah berpengalaman memberangkatkan jamaah peserta umroh," kata koordinator peserta umroh dari Gorontalo, Syaifudin Mateka yang dihubungi Jumat.

Dia menjelaskan, sampai saat ini, para jamaah masih beritikad baik untuk menerima pembatalan keberangkatan mereka, meski sebelumnya penundaan sebanyak tiga kali harus mereka terima saat masih berada di Gorontalo.

"Pemilik agen perjalanan yang berkantor pusat di Jakarta ini, adalah putra Gorontalo sehingga meskipun dugaan penipuan sempat mendera para jamaah, namun pembatalan sepihak tersebut belum akan dilaporkan kepada pihak kepolisian," ujar Syaifudin.

Mengingat pemilik agen perjalanan berinisial PI itu, telah mengembalikan dana yang disetor jamaah sejumlah Rp1 miliar dari total biaya yang terkumpul sebesar Rp4,75 miliar.

"Kami akan kembali ke Gorontalo hari ini juga, dan segera mengurus pengembalian uang melalui perwakilan agen perjalanan ini," kata Syaifudin bersama ratusan jamaah lainnya yang memilih beristirahat di kantor perwakilan Pemerintah Provinsi Gorontalo di jalan Salemba Tengah, Jakarta Pusat.

Syaifudin menjelaskan, kronologis pemberangkatan ratusan jamaah tersebut hingga tiba di Jakarta.

Dia mengatakan, rencana awal pemberangkatan akan dilakukan pada 15 Februari lalu, bahkan para jamaah peserta umroh rencana akan dilepas langsung oleh walikota dan bupati dari masing-masing wilayah.

Namun secara sepihak, pengelola agen perjalanan tersebut membatalkan keberangkatan dengan alasan menundanya pada tanggal 26 Februari, yang ternyata diundur lagi hingga 28 Februari.

"Jamaah berharap, pihak agen benar-benar mengembalikan seluruh biaya yang telah disetorkan, masing-masing Rp25 juta," ujar Syaifudin.

Sementara itu, staf ahli anggota DPD RI daerah pemilihan Provinsi Gorontalo, Rustam Amirudin, mengatakan, jika pihaknya masih akan mencari informasi lengkap atas pembatalan keberangkatan tersebut.

Sejauh ini para peserta diminta menahan diri dulu sambil menunggu kejelasan informasi dari pihak agen perjalanan, apakah memang terdapat unsur dugaan penipuan atau pembatalan terjadi karena kendala teknis yang dihadapi pihak penyelenggara tersebut.

Mengingat pemilik agen perjalanan telah mengembalikan uang perjalanannya melalui perwakilannya di Gorontalo, dan telah menandatangani cek kosong untuk mengembalikan sisa uang milik jamaah.

"Kami masih akan mencari informasi yang lebih rinci lagi dari pihak agen perjalanan ini," tegas Rustam. (ant/as)