Wednesday 6 February 2013

Demo Buruh Bundaran HI Hambat Pengguna Jalan

Demonstrasi oleh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) yang dimulai dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) sangat mengganggu kelancaran lalu lintas, bahkan mengakibatkan banyak pengguna jalan yang tidak bisa melanjutkan perjalanan mereka.


"Saya tadi naik Kopaja 19 mau ke Tanah Abang. Gara-gara ada demo jadi diturunin di HI," kata seorang karyawati swasta, Siti saat ditanya di kawasan bunderan HI, Rabu.


Siti mengaku tidak tahu kalau hari ini (6/2) ada demo besar-besaran, sehingga tidak mengantisipasi akan adanya gangguan lalu lintas.


Ia mengaku sangat terganggu dengan adanya demo tersebut. "Ini seharusnya saya sudah sampe di Tanah Abang, tapi gara-gara kopajanya nggak bisa lewat sini (M.H Thamrin, red) jadi sekarang saya juga harus jalan kaki." Aksi demo yang dilakukan FSPMI dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) organisasi tersebut ke-14 menyuarakan beberapa tuntutan seperti jaminan sosial dan rendahnya upah minimum.


Gabungan ribuan buruh dari Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Karawang ini akan melakukan aksi longmarch dari Bundaran HI menuju Istana Merdeka, kemudian gedung DPR/MPR/DPD.


Demonstrasi ini membuat lalu lintas dari Bundaran HI menuju Monumen Nasional (Monas) terhambat. Kendaraan umum maupun pribadi tidak bisa menembus ribuan orang yang memadati jalan. Hanya Busway yang tetap bisa beroperasi karena adanya imbauan untuk tidak berjalan pada jalur Busway.


Berdasarkan pantaun Antara, beberapa petugas dari kepolisian ditempatkan di persimpangan jalan untuk mengatur lalu lintas dan memberi tahu pengguna jalan tentang adanya pengalihan jalan.


Selain terganggunya pengguna jalan karena aksi demonstrasi, beberapa pedagang minuman memanfaatkan momen ini untuk mencari rejeki.


"Saya mau ikut ke Istana, mbak, ngikutin demo. Lumayan buat tambahan," kata salah seorang pedagang minuman, Danti.


Ia berjalan mendorong gerobak dagangannya di tengah para demonstran. Wanita yang mengaku biasa berjualan di sekitar Monas itu, karena ada demo maka ia memutuskan untuk mengikuti para pendemo.


Seorang pedagang es potong, Daman, juga memanfaatkan momen demo untuk menjajakan dagangannya. Laki-laki yang biasanya berdagang dari satu gang ke gang lain ini mengaku meski belum terlalu banyak mendapatkan untung, namun jumlah es yang berhasil dijual sudah lumayan.


Tidak hanya pedagang minuman yang memanfaatkan kesempatan dalam aksi demo tersebut. Beberapa pedagang makanan ringan seperti kacang dan keripik juga berada di antara demonstran.(ant/rd)

No comments:

Post a Comment