Wednesday 6 February 2013

Warga Sekitar Rokatenda Terserang ISPA

Ribuan warga yang mendiami kawasan sekitar lereng gunung rokatenda di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, dilaporkan mulai terserang gangguan pernapasan atas/akut atau Ispa akibat abu vulkanik yang disemburkan dari gunung api itu.


Wakil Bupati Sikka Damianus Wera yang dikonfirmasi melalui telepon genggam dari Kupang, Rabu, mengakui abu vulkanik yang dilontarkan dari puncak Rokatenda saat terjadi letusan pada Sabtu, (2/2) malam telah menebarkan ancaman gangguan pernapasan bagi warga Palue.


gunung rokatenda di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu (2/2) pukul 23.36 WITA meletus lagi dan menyebarkan abu vulkanik ke sebagian besar wilayah di Pulau Flores.


Letusan Gunung Api itu menyemburkan abu vulkanik antara 3.000-4.000 meter dari permukaan laut dan mengguyur wilayah di empat kabupaten di Pulau Flores mulai dari Maumere, Ende, Nagekeo hingga Kabupaten Ngada.


"Seluruh desa di pulau itu ditutupi abu vulkanik. Saat berada di pulau itu, memang kita harus menghirup udara kotor, jika tidak mengenakan masker," kata Damianus Wera yang mengaku baru kembali dari pulau itu dalam kunjungan selama dua hari.


Dia mengatakan, saat mengunjungi Pulau itu pada Minggu (3/2), telah membawa sekitar 4.000 masker untuk dibagikan kepada warga.


Selain bantuan masket, pada Selasa (5/2), telah dikirim sebuah tim medis ke Pulau Palue. Tim medis ini sudah dilengkapi dengan obat-obatan dan peralatan medis lainnya untuk menangani para korban.


"Saya baru saja kembali dari lokasi. Hari Selasa, (5/2), tim medis dengan peralatan dan obat-obatan sudah diterjunkan ke Pulau Palue. Mereka akan dibantu para petugas di puskemas untuk menangani para korban," tuturnya.


Mengenai masalah kesehatan di lokasi pengungsiaan, dia mengatakan, sudah ada tim medis yang ditugaskan ke tempat-tempat penampungan sementara.


Tim medis ini juga bekerja sama dengan puskemas. Mereka tidak hanya memberikan pertolongan medis kepada para pengungsi yang menderita sakit, tetapi juga membantu mempersiapkan kamar mandi dan wc umum bagi para pengungsi, ujar Damianus.


"Kita sudah membentuk tim medis untuk menangani semua hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan, termasuk melakukan sosialisasi kepada pengungsi untuk menjaga kebersihan, karena pada musim hujan seperti saat ini, sangat rentan terhadap penyakit," katanya.


Dia belum bisa memastikan kapan warga Palue ini kembali ke rumah-rumah mereka di Palue karena sebagian diantara mereka merasa trauma karena sudah beberapa kali mengungsi ke Maumere, menyusul peningkatan aktivitas di gunung rokatenda sejak Januari 2012.(ant/rd)

No comments:

Post a Comment