Wednesday 6 February 2013

Ratusan Penumpang Kapal Bawean Dipaksa Turun

Ratusan penumpang Kapal "Ekspress Bahari" di Pelabuhan Gresik, Jawa Timur, dipaksa turun oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) dari kapal yang akan mengangkut mereka ke Pulau Bawean, karena jadwal keberangkatan kapal itu menyalahi aturan.


Kepala Dishub Kabupaten Gresik, Achmad Nuruddin, Rabu mengatakan, pemaksaan turun ratusan penumpang itu dikarenakan kapal "Ekspress Bahari" (EB) itu seharusnya berangkat pada hari Senin, Sabtu, Selasa, dan Minggu.


"Hari ini merupakan jadwal keberangkatan kapal Tungkal Samudera, tapi mengapa kapal EB masih mengangkut penumpang dan memaksa berangkat, karena itu kami paksa penumpang turun dan beralih ke kapal Tungkal Samudera secara gratis," katanya.


Nuruddin menjelaskan, Pemkab Gresik telah mengatur jadwal keberangkatan setiap kapal menuju Pulau Bawean dengan menggunakan dua operator, agar pelayaran di wilayah Gresik tidak dimonopoli oleh satu operator saja.


"Namun yang terjadi hari ini operator kapal EB menyerobot dengan menaikkan sekitar 200 penumpang, padahal hari ini bukan jadwal mereka, sehingga tindakan kami adalah memaksa penumpang turun dari kapal EB dan beralih ke kapal Tungkal Samudera," katanya.


Sementara itu, akibat pemaksaan penurunan penumpang, sejumlah penumpang marah dan melakukan perlawanan terhadap petugas Dishub yang ada di pelabuhan.


"Kami kecewa dipaksa turun dari kapal dan kami melawan karena sudah naik kok dipaksa turun lagi, hal ini sangat tidak menyenangkan bagi ratusan penumpang yang ada di dalam kapal EB," kata salah satu penumpang kepada petugas Dishub Gresik.


Sementara Kepala Kantor Kesahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik, Abdul Aziz mengaku, tindakan operator kapal EB yang sengaja menaikkan penumpang di luar jadwal tidaklah dibenarkan.


"Ini sangat merugikan operator lain, sehingga tidak dibenarkan. Oleh karena itu kami berupaya menyelesaikan dengan mencari jalan tengah, agar operator kapal yang mempunyai jadwal hari ini tidak dirugikan," katanya.


Aziz mengaku, telah memberi kesempatan agar kedua operator kapal berjalan bersama hari ini, sehingga penumpang tetap berada di dalam kapal dan tidak perlu dipaksa turun.


Namun, apabila di lain hari terjadi kembali upaya penyerebotoan jadwal, pihak otoritas Pelabuhan Gresik atau Administrator Pelabuhan Gresik (Adpel) akan menindak tegas setiap operator yang melanggar.


"Kami akan tindak tegas operator yang menyalahi jadwal keberangkatan, sehingga tidak merugikan operator lain," katanya.(ant/rd)

No comments:

Post a Comment