Sunday 10 February 2013

Ratusan Hektare Padi Bojonegoro Diserang Wereng


Ratusan hektare tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Balen, Bojonegoro, Jatim, terancam rusak akibat diserang hama wereng coklat, dalam tiga hari terakhir.


"Tanaman padi di Desa Sobontoro, Kecamatan Balen, sudah ada yang rusak mengering setelah batangnya dihisap wereng coklat," kata Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian Bojonegoro, Marjuki, Sabtu.


Ia menjelaskan, tanaman padi seluas 0, 5 hektare dengan usia 60 hari milik petani Muadi, di Desa Sobontoro itu, karena diserang wereng, warna batang dan daunnya menjadi kuning ke coklat-coklatan.


"Tanaman padi ini mati, sebab wereng coklat yang menempel ini menghisap sari-sari makanan melalui batang padi dan daun," jelas dia.


Seorang petani Desa Sobontoro, Kecamatan Balen, Wakiman, menjelaskan, para petani di desa setempat, setelah tahu tanaman padinya diserang hama wereng coklat, kemudian berusaha mencegah dengan menyemprotkan obat-obatan pembasmi hama wereng.


"Saya sudah menghabiskan biaya Rp150 ribu untuk membeli obat pembasmi wereng. Hasilnya bagaimana belum tahu, sebab penyemprotan obat baru sehari lalu," jelas Wakiman, yang mengaku tanaman padinya hampir seluas 1 hektare juga diserang hama wereng.


Marjuki, yang melakukan pemantauan dengan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Bojonegoro, Sarif Usman, menjelaskan, serangan hama wereng coklat, selain diketahui di Desa Sobontoro, juga di Desa Balenrejo, Suwaloh dan Lengkong, semuanya di Kecamatan Balen.


"Tanaman padi di lain kecamatan apakah juga diserang hama wereng, kami kurang tahu," ucap Marjuki.


Serangan hama wereng yang terjadi itu, jelas Marjuki, dibenarkan KTNA Sarif Usman, sudah merata, sebab di satu rumpun tanaman padi diperkirakan ada populasi hama wereng coklat berkisar 50-100 wereng.


"Tanaman padi di desa kami luasnya sedikitnya 100 hektare, semuanya merata diserang wereng," kata Kepala Desa Suwaloh, Kecamatan Balen, Bambang.


Sementara ini, menurut Sarif Usman, para petani di wilayah setempat berusaha melakukan pembasmian hama wereng dengan menyemprotkan obat pembasmi wereng jenis Plenum, selain ada juga petani yang mencampur obat Alitora dan Abugi.


Meski demikian, menurut Sarif Usman, pembasmian hama wereng harus berjalan serentak di seluruh areal tanaman padi di wilayah Bojonegoro agar bisa efektif.


"Kalau tidak ada pembasmian serentak, akan terjadi migrasi wereng di areal tanaman padi lainnya," katanya, menegaskan.(ant/rd)

No comments:

Post a Comment