Satu kuburan massal berisi beberapa jenazah yang ditemukan di Timbuktu, Mali utara, baru-baru ini direbut kembali dari gerilyawan oleh pasukan yang dipimpin Prancis, kata kantor berita Mauritania Sabtu.
Tiga mayat di kuburan yang dikenali, mereka semua adalah "pemilik toko Arab yang baru saja ditangkap oleh tentara Mali dan belum pernah terdengar kabarnya sejak itu," menurut situs berita independen ANI.
Penemuan itu terjadi pada Jumat, kata laporan ANI.
Timbuktu telah menjadi ajang serangan balasan terhadap penduduk Arab dan Tuareg dituduh mendukung gerilyawan jaringan Al Qaida yang merebut kendali Mali utara selama 10 bulan sebelum digulingkan dalam serangan yang dipimpin Prancis yang diluncurkan pada 11 Januari.
Ratusan orang-orang hitam Mali menjarah toko-toko milik orang Arab di kota setelah tentara merebutnya kembali pada 28 Januari, dalam beberapa kasus menemukan senjata dan peralatan militer tetapi juga mengangkut televisi, makanan dan barang-barang lain.
Kelompok hak-hak asasi manusia telah menuduh tentara Mali mengeksekusi beberapa tawanan Tuareg dan Arab disalahkan karena pemberontakan di utara dan meminta pemerintah untuk melindungi warga berkulit terang dari serangan balasan di tengah meningkatnya ketegangan etnis.(ant/rd)
No comments:
Post a Comment