Tuesday 19 February 2013

Kadin Minta Percepatan Pembangunan Jembatan Rimuku

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulawesi Barat meminta agar pembangunan jembatan rimuku yang melintas di Kota Mamuju dipercepat.


"Perbaikan jembatan rimuku sehingga tidak dapat dilalui sementara waktu membuat ekonomi masyarakat terpengaruh, karena akses mereka melakukan aktivitas ekonomi menjadi lambat,"kata Ketua komite tetap tata niaga bangunan kamar dagang dan industri (Kadin) Provinsi Sulbar, Ilham Zainuddin di Mamuju, Selasa.


Ia mengatakan, ekonomi masyarakat khususnya pelaku ekonomi menjadi tidak stabil dengan diperbaikinya jembatan rimuku, karena selain aktivitas ekonomi mereka menjadi lambat juga membuat aktivitas mereka tidak lancar dan terganggu "Bayangkan saja bagaimana repotnya pengusaha ketika harus memutar dalam melakukan aktivitas ekonominya, baik pengusahaan sehingga pemerintah selaku penanggung jawab pekerjaan pembangunan jembatan rimuku maupun dan kontraktor yang mengerjakannya harus mempercepat pekerjaannya.


"Harus dipercepat pekerjaannya, jangan biarkan ekonomi masyarakat khususnya pengusaha menjadi terganggu karena itu juga akan berpengaruh bagi peningkatan ekonomi daerah ini, pemerintah harus cepat mengatasi lambatnya pekerjaan jembatan rimuku,"katanya.


Sebelumnya Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh mengaku geram dengan belum selesainya pembangunan jembatan rimuku dan akan melaporkanke Kementrian Pekerjaan Umum di tingkat pusat.


"Saya akan laporkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU) atas lambatnya pengerjaan jembatan oleh kontraktornya, kata Gubernur Sulbar Ia mengatakan, terdapat tiga perusahaan yang mengerjakan jembatan rimuku, yakni PT Passokorang, PT Adi Jaya, dan PT Nindya Karya, yang merupakan perusahaan badan usaha milik negara.


Ia juga mengatakan akan melaporkan kinerja balai besar pembangunan jalan nasional sulawesi (BBPJN) yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pembangunan jembatan rimuku, karena kinerjanya tidak maksimal sehingga perencanaan pembangunan jembatan rimuku bermasalah karena tidak selesai tepat waktu.


"Kontraktor juga BBPJN akan saya laporkan ke Jakarta di Kementrian PU agar segera dilakukan evaluasi terhadap kinerjanya yang tidak maksimal, BBPJN selama ini selalu bermasalah dalam melaksanakan tugasnya sehingga pembangunan mengorbankan masyarakat seperti pada proyek jembatan rimuku," katanya.


Gubernur mengaku geram karena pembangunan jembatan rimuku di Kelurahan Rimuku, yang melintas di Kota Mamuju ini belum juga rampung dikerjakan kontraktornya, padahal mestinya jembatan ini sudah selesai dikerjakan.


"Jangankan masyarakat, saya sendiri juga mengeluh karena dalam melakukan kegiatan pemerintahan di Mamuju banyak waktu saya tersita karena harus memutar mencari jalan untuk sampai ke tujuan, karena setelah jembatan ini dibangun jalan warga dialihkan ke jalan lain yang memakan waktu ketika dilalui," katanya.


Ia mengatakan, kemacetan selalu terjadi pada saat masyarakat melalui jalan sempit setelah jalan besar dialihkan akibat perbaikan jembatan rimuku, kondisi tersebut membuat aktivitas masyarakat terganggu.


Menurut dia, jembatan rimuku yang dikerjakan BBPJN bersama dengan 15 paket pekerjaan jalan lainnya pada jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan antara Kabupaten Majene dengan Kota Mamuju yang jaraknya mencapai 144 kilometer dengan anggaran miliaran rupiah melalui APBN, harus dikerjakan secepatnya demi memperlancar aktivitas masyarakat dan pelayanan pemerintahan.(ant/rd)

No comments:

Post a Comment