Monday 4 February 2013

COP Bangun Pusat Rehabilitasi Orangutan Di Kaltim

"Center for Orangutan Protection" (COP) dalam lima bulan ke depan segera membangun pusat rehabilitasi orangutan khususnya sub spesies "Pongo pygmaeus morio".


"Insya Allah pada Juni sudah bisa beroperasi. Akan kami bangun segera di Sepaku, Penajam Paser Utara," kata Hardi Baktiantoro, Principal COP, di Balikpapan, Senin.


Kawasan itu berada di area seluas 50 hektare di kawasan hutan yang masih dianggap cukup baik. Dari Balikpapan jaraknya lebih kurang 80 kilometer ke arah timur laut.


"Memang bukan hutan primer, sudah pernah dimanfaatkan oleh masyarakat, namun untuk hutan rehabilitasi masih cukup baik," ujarnya.


pusat rehabilitasi ini dirancang untuk 50 ekor orangutan, yaitu orangutan yang karena beberapa sebab, misalnya ditangkap oleh manusia, atau sejak lahir sudah dipelihara sehingga kehilangan keterampilan hidup di alam bebas.


Di pusat rehabilitasi itulah orangutan tersebut diajari kembali cara bertahan hidup di habitat aslinya.


Ia mengatakan, untuk pembangunan pusat rehbilitasi ini, COP didukung sepenuhnya oleh Orangutan Appeal UK, sebuah lembaga donor dari Inggris yang peduli pada keberadaan dan kehidupan satwa liar.


"Mereka membantu pendanaan setidaknya hingga lima tahun ke depan," ujar Hardi.


Dengan berdirinya pusat rehabilitasi dan reintroduksi oleh COP ini, maka di Kalimantan Timur akan ada dua lokasi yang menjadi tempat penyelamatan orangutan "Pertama sudah berdiri sejak bertahun-tahun lalu yaitu Samboja Lestari yang dikelola Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF). COP sendiri sering membawa orangutan yang mereka selamatkan kepada BOSF," katanya.


Namun lama kelamaan di Samboja Lestari juga penuh sehingga tidak mampu lagi menampung orangutan yang perlu direhabilitasi karena terus bertambah.


Sub spesies Pongo pygmaeus morio adalah spesies orangutan yang hidup di Kalimantan bagian timur, yaitu dimulai dari bagian tengah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, hingga Sabah, Malaysia Timur.


Di Kaltim dipercaya jumlahnya tinggal 4.825 ekor, dengan populasi terbanyak ada di Kutai Timur hingga Berau, yaitu di Taman Nasional Kutai, Muara Wahau, Bengalon, Sangatta, sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Kelai, DAS Lesan, dan DAS Segah di Berau.


Hutan-hutan di sekitar Samarinda, Marangkayu, dan Muara Badak juga masih memiliki orangutan morio.


Selain orangutan morio, ada juga Pongo pygmaeus pygmaeus yang hidup di sisi barat Pulau Borneo, yaitu di Kalimantan Barat, dan Pongo pygmaeus wurmbii yang mendiami Kalimantan Tengah dan Ketapang di Kalimantan Barat.


Saat ini orangutan wurmbii berjumlah 46.000 ekor lebih, sementara orangutan pygmaeus hanya sedikit lebih banyak dari morio, diperkirakan ada 7.500 ekor.(ant/rd)

No comments:

Post a Comment