Wednesday 6 February 2013

Buruh Minta Polisi Bertindak Tegas Terhadap Preman

Ketua bidang infokom Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Roni Febrianto meminta agar polisi bertindak tegas terhadap sekelompok preman bayaran yang beraksi di kawasan industri Bekasi.


"Kami meminta agar polisi bertindak tegas terhadap preman-preman yang menghalang-halangi pekerja untuk menyampaikan aspirasinya," ujar Roni di Jakarta, Rabu.


Roni yang ditemui saat unjuk rasa ribuan buruh di Istana Merdeka mengatakan, preman tersebut diduga dibayar oleh perusahaan dengan tujuan agar pekerjanya tidak ikut serta dalam unjuk rasa di Jakarta pada hari ini.


"Diduga dibalik semua itu ada sejumlah LSM yang bermain. Karena biasanya perusahaan memberikan bisnis 'scrap' pada LSM yang mengerahkan preman untuk menekan buruh," jelas dia.


Sebelumnya, aksi serupa juga terjadi di Karawang. Namun, saat ini mulai menjalar di kawasan industri MM2000 dan Jababeka. Untuk aksi kali ini, sambung Roni, dia sampai meminta jaminan dari Kapolda Metro Jaya.


Ribuan buruh di Jabodetabek melakukan unjuk rasa damai dalam rangka memperingati HUT FSPMI ke-14. Aksi tersebut berlangsung di Bundaran Hotel Indonesia, Istana Negara dan DPR.


"Sebelumnya memang rencana mau berunjuk rasa di balai kota, namun urung dilakukan karena kendala waktu," ucapnya.


Terdapat empat tuntutan buruh yakni jaminan kesehatan seluruh rakyat mulai 1 Januari 2014, diterapkannya jaminan pensiun mulai 1 Juli 2015, upah layak Kehidupan Hidup Layak (KHL) minimal 84 item dan menolak penangguhan UMP/UMK yang tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan.


"FSPMI juga menyatakan sikap menolak Inpres tentang gangguan keamanan nasional dan tolak RUU keamanan nasional," tegas Roni.(ant/rd)

No comments:

Post a Comment