Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menolak wacana pembagian kondom gratis di wilayah tersebut.
"Target KB di Indonesia untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan mengatur kelahiran dari pasangan usia subur (PUS) yang menikah, bukan pada pasangan yang belum resmi menikah," kata Kepala BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Kadir Ruslan Sitepu di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, pembagian kondom secara gratis dinilai kurang bijaksana karena dapat diartikan secara berbeda oleh masyarakat.
"Tidak semua maksud baik akan diterima dengan baik, pembagian kondom gratis pada masyarakat dikhawatirkan malah disalahartikan, jangan-jangan masyarakat malah menganggap itu sebagai dukungan untuk melakukan seks bebas," ujar Kadir Ruslan Sitepu.
Kadir mengatakan, masih ada alternatif untuk menyukseskan program kb di Babel tanpa pembagian kondom gratis.
"Di beberapa daerah memang kondom dibagi gratis, bahkan ada wacana ATM kondom, tapi selama masih ada alternatif lain, kita pilih itu saja," ujar Kadir.
Salah satu alternatif, kata Kadir, adalah dengan mengintensifkan upaya sosialisasi dan penyuluhan kepada warga masyarakat.
Sayangnya, jumlah penyuluh KB di Babel masih kurang. Dengan kuota ideal satu desa satu penyuluh, Babel hanya memiliki 70-an tenaga PLKB padahal jumlah desa di seluruh provinsi tersebut adalah 400-an, Meski demikian, peserta program kb baru di Babel hingga November 2012 melampaui target, yakni mencapai 47.550 peserta, sedangkan target yang diperkirakan oleh BKKBN sebanyak 48.590 peserta KB baru.(ant/rd)
No comments:
Post a Comment