Tuesday 19 February 2013

Bengawan Solo Dibawah Siaga Banjir

Permukaan air bengawan solo di daerah hilir Bojonegoro, Jatim, dibawah siaga banjir dengan ketinggian air di Bojonegoro 12,25 meter, Senin pukul 18.00 WIB, tetapi untuk daerah Tuban, Lamongan dan Gresik masih siaga banjir.

"bengawan solo di daerah hilir Jatim akan berangsur-angsur surut, sebab di daerah bengawan solo hulu Jateng dan Ngawi tidak terjadi banjir," kata Kasi Operasi Unit Pelalaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah bengawan solo di Bojonegoro, Mucharom, Selasa.

Data di posko setempat, ketinggian air bengawan solo Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer ke arah hulu dari Kota Bojonegoro, juga jauh dibawah siaga banjir dengan ketinggian 23,36 meter (siaga I 29,00 meter), pukul 18.00 WIB.

Begitu pula, menurut dia, ketinggian air di Babat Lamongan juga turun di siaga II dengan ketinggian air7,76 meter, yang semula statusnya siaga III.

Namun, ketinggian air di Plangwot, Kecamatan Laren Lamongan dalam waktu bersamaan statusnya masih siaga III dengan ketinggian air 5,63 meter dan di Karanggeneng Lamongan 4,25 meter (siaga II) dan di Kuro Gresik 2,17 meter (siaga III).

"Sudetan Plangwot-Sedayulawas ke laut Jawa berfungsi normal mampu mengalirkan debit puncak banjir sekitar 600 meter kubik/detik," jelas dia.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro, Machmuddin, menambahkan, dapur umum yang dibuka di sejumlah lokasi pengungsian semuanya sudah ditarik kembali, sebab para pengungsi korban banjir di wilayahnya sudah kembali ke rumah.

"Tapi posko kesehatan yang didirikan di sejumlah lokasi masih buka untuk melayani masyarakat," tuturnya.

.Sesuai data di BPBD, banjir luapan bengawan solo merendam 114 desa yang tersebar di 13 kecamatan di antaranya Kecamatan Kota, Trucuk, Dander, Balen, Kalitidu, Dander, Kanor dan Baureno.

Warga yang terdampak sebanyak 5.069 kepala keluarga (KK), di antaranya sebanyak 4.876 jiwa mengungsi. Banjir juga merendam areal tanaman padi seluas 4.390 hektare, palawija 569 hektare, juga prasarana dan sarana umum lainnya, termasuk jalan desa.

"Kerugian kami perkirakan mencapai Rp4,9 miliar lebih dengan kerugian terbesar rusaknya tanaman padi," jelas Kasi Kesiapsiagaan BPBD, Suhadi.

Meski banjir di Bojonegoro mulai surut, Polsek Baureno melaporkan, seorang warga Desa Trojalu, Kecamatan Baureno, Ali Gotopan Gasa Alia (13), ditemukan tewas tenggelam dijalanan paving di desa setempat yang terendam air banjir luapan bengawan solo, Selasa sekitar pukul 17.00 WIB.

"Kemungkinan korban yang sedang bermain-main bersama teman-temannya terpeleset kemudian masuk ke sawah," jelas seorang anggota Polsek di Kecamatan Baureno.(ant/rd)

No comments:

Post a Comment